Rabu, 03 Agustus 2011

PEMERINTAH HARUS “TEGAS” MENYIKAPI AHMADIYAH


PEMERINTAH HARUS “TEGAS”
MENYIKAPI AHMADIYAH
Oleh Tri Rahayu

Tragedi Monas 1 Juni lalu telah menorehkan duka mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.  Meskipun kejadian ini bukan pertama kali, namun momentumnya yang berbarengan dengan lahirnya pancasila seolah menjadi bom waktu yang meledak pada saatnya. Tragedi yang sebelumnya terjadi antara Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) pun meluas. Indonesia memanas dan terpecah dengan maraknya pro kontra di berbagai daerah. Bukan tidak mungkin kekerasan yang lebih besar akan terjadi apabila akar masalah tidak segera diselesaikan.

Sebagai bangsa yang sangat plural, sudah sepatutnya setiap masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai kebhinekaan yang telah ada sejak ribuan tahun. Dengan kehidupan bangsa yang begitu majemuk, hidup berdampingan secara damai dan harmonis adalah sebuah keharusan. Perbedaan yang dimiliki adalah kekayaan tak ternilai, bukan penghalang dalam membangun kebersamaan. Namun tentu saja kebersamaan tersebut tidak diciptakan dengan mengorbankan dan meninggalkan prinsip yang kita yakini.

Pun halnya dalam beragama. Kita bebas memilih agama yang kita anggap benar. Namun keyakinan tersebut dibarengi dengan menghormati pemikiran dan pilihan yang diambil orang lain sehingga terciptalah kerukunan. Contoh saja betapa luar biasanya reformis sejati kita, Rasululllah Muhammad SAW, menyatukan penduduk Madinah yang plural, tanpa memaksakan Islam kepada pemeluk agama lain sehingga tercipta masyarakat madani yang menjadi teladan bagi peradaban di muka bumi. Oleh karenanya keharmonisan antara Islam, Kristen, Khatolik, Budha, Hindu ataupun Konghucu harus terus dibina dan dikembangkan di segenap penjuru negeri ini.

Kembali pada tragedi Monas, coba kita kembali telusuri akar masalah penyebab insiden 1 Juni itu. Awal mula permasalahan ternyata memang terkait dengan keberadaan Ahmadiyah di Indonesia. Pro kontra yang tak kunjung selesai tersebut menjadi masalah yang sangat berpotensi terus menyulut kekerasan. Namun sekali lagi patut kita tegaskan, sebenarnya tak pernah ada pelarangan dalam memilih agama. Setiap warga negara Indonesia bebas untuk menentukan pilihannya termasuk dalam beragama.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa FPI dan sebagian besar umat Islam menolak keberadaan Ahmadiyah? Mengapa sampai terjadi kekerasan yang dilakukan FPI pada tanggal 1 Juni kemarin? Sekali lagi, apakah itu salah satu bentuk intervensi dalam memilih agama dan keyakinan?

Secara fitrah, sebenarnya manusia menyukai perdamaian. Tidak ada manusia di bumi ini yang memiliki kecenderungan untuk memilih jalan kekerasan dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Apalagi bila manusia tersebut begitu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur agama yang sangat humanis dan universal. Pun halnya FPI sebagai salah satu gerakan yang membawa misi Islam dalam perjuangannya. Saya  yakin, sebagai organisasi Islam, FPI pun memahami itu.

Namun satu hal yang patut kita catat, bahwa di dalam agama -Islam misalnya-, ada prinsip-prinsip dasar yang tidak bisa ditawar, yang harus dijalankan pemeluknya dan dihormati oleh agama lain, yaitu akidah dan keimanan. Bahkan nyawa pun dipertaruhkan demi menjaga dan mempertahankan akidah dan keimanan. Mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai rasul dan nabi penutup adalah salah satu akidah dasar yang harus ditaati pemeluk Islam. Oleh karenanya ketika pengikut Ahmadiyah mengakui ada nabi setelah Muhammad sedangkan mereka menyatakan diri Islam maka hal tersebut dianggap sebagai penistaan dan penodaan terhadap Islam.  Pun halnya ketika Mirza Ghulam Ahmad menambahi kata yang ada dalam Al Quran, padahal umat Islam meyakini kitab suci Al Quran dijamin dan dijaga kesuciannya hingga kiamat. Oleh karenanya wajar bila kemudian umat Islam menganggap Ahmadiyah sesat.

Sayangnya keresahan dan kemarahan umat Islam tersebut tidak secepatnya ditanggapi pemerintah dengan memberikan jalan penyelesaian yang tepat. Tidak mengherankan bila lambannya penyikapan pemerintah tersebut akhirnya menyulut terjadinya perpecahan internal umat Islam dan konflik horisontal berkepanjangan, seperti halnya tindakan anarkis yang dilakukan FPI 1 Juni lalu. FPI sendiri sebenarnya hanya satu dari sekian banyak ormas dan umat Islam yang menolak keberadaaan Ahmadiyah di Indonesia. Tapi mungkin memang FPI yang paling vokal dan paling sering bertindak anarkis.

Apabila sebelumnya pemerintah segera menyikapi mungkin kekerasan-kekerasan yang selama ini terjadi tidak akan pernah ada. Memang untuk menyelesaikan kasus berkaitan dengan agama adalah sangat sulit. Perlu pemikiran dan pertimbangan yang matang, mengingat agama adalah hal yang sangat prinsip dan sensitif.  Tapi bukankah pro kontra terkait keberadaaan Ahmadiyah sudah sangat lama terjadi?

Bersyukur, akhirnya Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) meskipun terkesan lamban dan belum memuaskan kedua belah pihak yang bertikai. Ketegasan pemerintah memang sangat ditunggu. Membubarkan Ahmadiyah mungkin memang bukan jalan terbaik, karena keputusan ini pastinya akan tidak memuaskan salah satu pihak dan dapat memicu timbulnya konflik baru.  Namun menurut saya, bagaimanapun pemerintah harus tetap mengambil sikap tegas dengan memberikan 2 pilihan bagi pengikut Ahmadiyah, kembali ke pokok-pokok ajaran Islam atau tetap menjadi Ahmadiyah tetapi tidak lagi menyatakan diri mereka Islam. Ahmadiyah bisa membentuk agama baru, sehingga mereka akan dilindungi secara hukum. Bukankah umat Islam selama ini juga menghormati dan menghargai pemeluk agama lain? Tidak ada paksaan bagi Kristen, Khatolik, Hindu, Budha atau Konghucu untuk ’kembali’ ke Islam.

Kamis, 09 Juni 2011

KENAKALAN REMAJA ADALAH PROBLEM BERSAMA

Oleh Tri Rahayu


Agaknya negeri ini tidak henti-hentinya dirundung masalah. Permasalahannya pun tak hanya menyangkut satu aspek kehidupan saja. Dari masalah politik dan ekonomi hingga masalah sosial dan agama, yang terjadi hampir di seluruh lapisan masyarakat. Konflik horisontal berkepanjangan di internal umat hingga menyebabkan perpecahan dan kekerasan, konflik elit politik dan antar pendukung partai politik tertentu yang juga berujung pada bentrokan fisik, kenaikan BBM yang dilematis, hingga korupsi yang ’membudaya’ dan menjangkiti seluruh kalangan, tak terkecuali aparat penegak hukum.


Yang paling miris, generasi muda yang menjadi tumpuan dan penerus estafet perjuangan bangsa juga sedang mengalami ’sakit’ yang sama. Dunia muda/ remaja dan anak di negeri ini juga tak luput dari perilaku menyimpang yang pastinya bakal mengancam keberlanjutan bangsa. Narkoba, pergaulan bebas, bunuh diri dan kekerasan seolah semakin identik saja dengan kaum muda kita. Penyalahgunaan narkoba dan bunuh diri menjadi biasa kita dengar dan tak terhitung lagi kasusnya.


Dan belum juga lepas dari ingatan bagaimana aksi kekerasan di sebuah sekolah tinggi milik pemerintah dan aksi brutal oleh gank motor yang meresahkan masyarakat atau video mesum yang pelakunya remaja SMA, publik kembali dibuat terperangah dengan kembali beredarnya rekaman aksi kekerasan yang dilakukan sebuah genk remaja. Yang lebih mengejutkan lagi semua anggota genk adalah siswi SMA. Tak hanya itu,
aksi menyimpang pun turut mewarnai pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) beberapa hari yang lalu. Untuk merayakan kelulusan, tak sedikit siswa SMA melakukan aksi kebut-kebutan di jalan raya, mencorat coret seragam dan bendera merah putih, melakukan pelecehan seksual, membakar tangki motor dan juga menenggak minuman keras. Sebuah euphoria yang tak seharusnya menjadi tradisi.


Soerdjono Soekanto (2001, 413-414) menegaskan bahwa masa remaja adalah masa yang sangat berbahaya, karena pada periode itu, seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju tahap selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Masa ini menjadi masa krisis karena belum adanya pegangan, sedangkan kepribadian remaja sedang mengalami pembentukan.  Jika hal ini kurang diperhatikan, maka kemungkinan permasalahan remaja akan muncul dalam dua ciri, yakni keinginan untuk melawan (misalnya dalam bentuk radikalisme, delinkuensi dan sebagainya), dan sikap apatis (misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua termasuk nilai dan norma).


Seorang tokoh pendidikan, Arif Rahman, menyatakan bahwa maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan remaja Indonesia merupakan dosa pendidikan. Pola pendidikan Indonesia yang lebih mengutamakan sistem kerja otak kiri dibanding otak kanan merupakan kesalahan besar yang terus dilakukan. Akibatnya produk pendidikan kita adalah sumber daya manusia (SDM) yang hanya mengedepankan kemampuan logis dan matematika tanpa diimbangi mental dan moral yang baik sebagai kontrol diri, juga miskin kreasi dan inovasi.


Kita pun tidak bisa memungkiri bahwa pendidikan yang benar adalah faktor pembantu utama dalam keberhasilan manusia untuk melepaskan diri dari perilaku-perilaku negatif. Para psikolog juga meyakini bahwa pendidikan yang salah mempunyai pengaruh negatif dalam pembentukan kejiwaan dan cenderung mengarahkan kepribadian ke arah yang tidak benar (Amru Hasan Badran, 2005; 71,75).


Namun tentunya tanggung jawab pemberian pendidikan yang benar tersebut tidak hanya kita tujukan pada satu pihak, institusi pendidikan saja misalnya.  Bukankah tanggung jawab akan kemaslahatan sebuah masyarakat termasuk dalam hal pendidikan, tidak hanya berada di pundak orang-orang tertentu? Namun lebih dari itu, ia merupakan tugas semua lapisan masyarakat baik itu keluarga, tokoh masyarakat, pegawai, akademisi, media massa dan lain-lain.

Masa remaja yang cenderung diiringi dengan ketidakstabilan emosi dalam menentukan pilihan dan mempertahankan hak dan keinginannya, akan sangat membutuhkan arahan dan bimbingan dari orang tua dan masyarakat agar mereka nantinya tidak salah dalam mengambil langkah dan keputusan. Apalagi remaja merupakan kelompok yang paling rentan terpengaruh pergaulan. Kondisi lingkungan sosial yang ada di sekitarnya sangat menentukan pembentukan kepribadian mereka. Oleh karenanya masyarakat sudah seharusnya menyediakan lingkungan yang baik dan kondusif  bagi remaja.


Keluarga dan sekolah misalnya, sebagai tempat bagi remaja dalam menghabiskan waktu harus dikondisikan sebagai tempat yang nyaman untuk menemukan identitas diri. Pembinaan dan pengarahan dari orang tua dan guru harus secara konsisten dilakukan, dengan juga tetap memberikan penghargaan terhadap pendapat anak. Pun halnya dalam lingkungan, masyarakat harus turut aktif melakukan kontrol terhadap perilaku remaja dan pergaulannya.   


Namun tentunya tanggung jawab mendidik remaja tidak hanya ada pada keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar tetapi juga media, yang memiliki kemampuan menghegemoni dan mempengaruhi pemikiran publik termasuk remaja. Kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh media baik cetak maupun elektronik seharusnya menjadi sarana yang sangat ampuh dalam memberikan pesan-pesan moral dan pembelajaran bagi para penikmatnya.


Tidak seperti sekarang, menjamurnya media seperi tv misalnya, malah mendorong konsumennya untuk hidup konsumtif, kapitalis, terbiasa dengan kekerasan, kriminal, dengki, permusuhan, fitnah, mistik, tahayul atau pergaulan bebas melalui tayangan yang mereka suguhkan.


Dan lebih miris lagi, biasanya dalam setiap sinetron tv baik anak, remaja/dewasa, ataupun religius, orang baik digambarkan sebagai kaum tertindas yang selalu saja diinjak-injak tanpa perlawanan, selalu menderita, disiksa, hanya bisa menangis, berdoa (kurang usaha) dan pasrah menerima nasib,  tidak cerdas, mudah dikelabui dan miskin ide. Pokoknya susah menjadi orang baik. Sedangkan orang jahat digambarkan sebaliknya, orang yang cerdas, penuh perhitungan, pantang menyerah dan selalu menghasilkan ide-ide cemerlang (walaupun konteksnya untuk kejahatan), selain karakter jahat yang selalu mengiringinya. Karakter jahat dan baik yang ditonjolkan juga cenderung berlebihan (bukan seperti karakter manusia, tepatnya mendekati atau sama dengan karakter malaikat dan setan). Lagi-lagi sinteron membawa kita ke dunia mimpi yang sama sekali tak membumi (tidak sesuai dengan realitas di masyarakat).


Belum lagi tayangan berita kriminal yang menjamur, ada di setiap stasiun televisi swasta dari pagi sampai malam dengan jam tayang yang berbeda. Perbuatan kriminal/kekerasan seharusnya membuat kita bergidik ngeri menjadi terbiasa didengar telinga.
Dan siapa yang akan menjamin tayangan-tayangan itu tidak berdampak negatif bagi perilaku remaja? Siapa yang dapat memastikan tayangan tersebut tidak ikut menjadi penyumbang bobroknya moral remaja kita saat ini?


Di luar itu, patut pula menjadi pertimbangan bagi seluruh stake holder di dunia pendidikan, apa yang telah diungkapkan Arif Rahman untuk segera mengubah pola pendidikan di negeri ini secara komprehensif. Merumuskan pola pendidikan partisipatif dengan menyeimbangkan pemakaian otak kiri dan otak kanan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.


Kerja sama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah yang berkesinambungan diharapkan akan membentuk remaja-remaja penuh kreasi dan inovasi yang mampu menyiasati dan mengubah perilaku negatif dalam diri mereka. Pendidikan yang partisipatif dan lingkungan yang kondusif juga akan membentuk kesadaran dalam diri remaja bahwa mereka merupakan bagian dari suatu kehidupan yang mempunyai peranan, hak dan kewajiban sendiri dalam proses pembangunan masyarakatnya.  Sebuah proses untuk melibatkan peran remaja sebagai bagian dari masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di lingkungannya demi membentuk kepedulian dan tanggung jawabnya akan masa depan dan masa kini. Hingga pada akhirnya mereka akan siap menggantikan generasi saat ini di kemudian hari di masa depan.

Sebaliknya, apabila kenakalan remaja dan bobroknya moral sebagian besar masyarakat masih hanya kita tanggapi secara pasif maka kita tinggal menunggu saja hancurnya sebuah negara bernama Indonesia. Wallahu alam.

(Tulisan ini dimuat Surat Kabar Harian Umum Lampung Post di kolom Opini)

Selasa, 28 Desember 2010

IDEOLOGI GERAKAN HAMAS (Harokah al Muqowamah al Islamiyah)

Untuk yang masih belum terlalu faham tentang Gerakan  Hamas (copy paste dari situs era muslim :D)



HAMAS adalah kependekan dari Harokah al Muqowamah al Islamiyah atau Gerakan Perlawanan Islam, didirikan pada tanggal 14 Desember 1987 M oleh Syeikh para syuhada Ahmad Yasin bersama dengan beberapa orang yang meyakini pemikiran gerakan dan manhajnya.

Adapun tahapan-tahapan dari berdirinya gerakan ini adalah:
Fase 70-an : Harokah (Gerakan) sudah mampu berperan dalam meletakkan dasar dan memunculkan kelompok-kelompok Islam di berbagai yayasan dan asosiasi. Dari sinilah muncul perkumpulan dan lembaga Islam hingga terbentuknya Universitas Islam.

Awal 80-an : Harokah semakin solid dalam aspek tanzhim (organisasi) dan ta’thir (ruang lingkup). Pada fase ini harokah merasakan kebutuhan yang mendesak untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Zionis. Di tahun 1983 dibentuklah suatu komisi militer yang melakukan berbagai gerakan-gerakan rahasia untuk melindungi kerja-kerja militer hingga terbentuk Organisasi Jihad dan Dakwah (MAJD).

Tahun 1987 : Harokah mulai melakukan aksi-aksi massa untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Zionis melalui berbagai domonstrasi dan penyebaran pamflet kepada rakyat Palestina di daerah Gaza demi memberikan penyadaran dan kewaspadaan terhadap berbagai cara-cara penundukan yang dilakukan musuh.

Desember 1987: Terjadi percikan pertama yang memunculkan HAMAS dikarenakan tindakan penganiayaan Zionis terhadap hak-hak rakyat Palestina hingga sampai tahap yang sudah tidak bisa ditahan.

Kehormatan dan hak-hak rakyat Palestina dihina dan direndahkan yang menyebabkan munculnya revolusi. Munculnya Gerakan INTIFADHAH (gelombang perlawanan) bulan Desember 1987 diawali dengan berbagai pemberontakan, revolusi, demonstrasi dan aksi-aksi yang menunjukkan penolakan rakyat Palestina.

Pada bulan-bulan itu juga para tokoh Gerakan Ikhwan memberikan berbagai pelatihan dalam menciptakan perlawanan massa dan penyebaran berbagai pamflet untuk menggiring opini umum dalam menentang pendudukan Zionis.

6 Desember 1987: Terjadi tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh seorang supir sebuah Truk Zionis yang menabrakkan kendaraannya ke sebuah mobil kecil yang membawa para pekerja Arab dan mengakibatkan 4 orang penduduk Palestina syahid. Kejadian tersebut menandai munculnya tahapan baru dalam jihad rakyat Palestina.

Para tokoh Gerakan Ikhwan di Gaza mulai melatih para mahasiswa cara-cara berdemonstrasi. Mereka pun rela menutup kampusnya pada hari-hari demonstrasi. Mereka terus menerus melakukan berbagai demonstrasi baik siang maupun malam sehingga berhasil mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat Palestina, bahkan rakyat pun ikut turun ke jalan bersama para mahasiswa menentang pendudukan Zionis. Inilah yang menjadi percikan pertama dari kemunculan intifadhah yang penuh berkah.

14 Desember 1987 : Merupakan tahapan baru dalam jihad rakyat Palestina menentang pendudukan Zionis zhalim yaitu tahapan yang mencerminkan gelombang perlawanan Islam. Pada awalnya dinamakan
حمس (HAMAS) namun setelah beberapa hari diganti menjadi حماس (HAMAAS) kata yang berarti kekuatan dan aktivitas.

Kelahiran HAMAS ini diprakarsai oleh para tokoh Ikhwan yang berjumlah 7 orang. Mereka mengadakan pertemuan di wilayah Gaza setelah kejadian truk 6 Desember 1987 yang kemudian menghasilkan HAMAS.

Ketujuh orang pendiri HAMAAS itu adalah Syeikh Ahmad Yasin, DR. Ibrahim al Bazuri, Muhammad Syam’ah (perwakilan di kota Gaza), Abdul Fatah Dakhon (Perwakilan Wilayah Tengah), DR. Abdul Aziz ar Rantisi (Perwakilan Khan Yunus), Isa an Nasyar (perwakilan kota Rafah), Shalah Syahadah (Perwakilan Wilayah Utara).

Gerakan HAMAS ini membuat panik pendudukan Zionis sehingga pada tahun 1988 mereka melakukan banyak penangkapan dan pengusiran tidak terkecuali para pendiri gerakan kecuali Syeikh Ahmad Yasin yang baru dipenjarakan pada tahun 1989.

Berbagai penangkapan terhadap para pemimpin HAMAS di level pertama terus dilakukan namun itu semua tidak menghentikan regenerasi kepemimpinan dalam tubuh HAMAS hingga sampai level kelima. Penangkapan-penangkapan yang dilakukan Zionis itu tidak berpengaruh apa-apa, apalagi menghentikan gerakan.

HAMAS juga menggunakan masjid dalam membangkitkan kesadaran dan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis, yang kemudian gerakan itu dikenal dengan “Tsaurotul Masjid” (Revolusi Masjid).
HAMAS adalah sebuah Gerakan Jihad, Da’wah dan Politik, ia berdiri di atas Syumuliyatul Islam (Universalitas Islam) yang mencakup semua aspek kehidupan. Hal itu dibuktikan dengan masuknya HAMAS ke medan politik dan ikut serta dalam Pemilu bahkan bisa memenangkannya.

Sejak awal, sebenarnya HAMAS sudah menunjukkan keuniversalannya, seperti memiliki Yayasan-yayasan Sosial, Pendidikan, politik dan Jihad. Masuknya HAMAS ke medan perpolitikan adalah proses alami yang bertujuan membenahi berbagai penyimpangan yang ada di dalam berbagai peraturan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip rakyat Palestina dan memberikan perlindungan terhadap berbagai kekayaan dan hak-hak mereka. (disarikan dari hasil wawancara www.ikhwanonline.net dengan H. Muhammad Syam’ah, salah seorang pendiri HAMAS)

Sasaran utama Gerakan HAMAS adalah mendirikan negara Palestina di atas seluruh tanah Palestina melalui jihad yang diikuti oleh seluruh kaum muslimin. Didalam Manifestasi Gerakan dijelaskan bahwa kemunculan Intifadhah adalah demi iizzah dan kemuliaan rakyat Palestina sebagaimana disebutkan “Demi mengembalikan hak-hak kami di negara kami dan meninggikan Panji Allah di bumi.”

Kemudian ditegaskan lagi di dalamnya bahwa “Intifadhah (Perlawanan masal) rakyat kami adalah untuk berjaga-jaga di bumi yang sedang dijajah ini. Intifadhah lahir untuk menentang politik pemaksaan Zionis dan untuk memberikan penyadaran kepada setiap sanubari… “

Pemahaman aqidah HAMAS bersandar kepada Al Qur’an dan Sunanh Nabi. Kemunculan HAMAS diprakarsai oleh pemikiran Ikhwanul Muslimin dan HAMAS adalah salah satu sayap dari Gerakan Ikhwan.

Pasal Pertama di dalam Piagam Gerakan disebutkan bahwa manhaj HAMAS adalah Islam. HAMAS menjadikan Islam sebagai sumber pemikiran dan pemahamannya terhadap alam, kehidupan, manusia, kepadanya mereka berhukum dalam setiap prilakunya dan segala langkah-langkahnya juga merujuk kepadanya.”

HAMAS adalah salah satu mata rantai dari mata rantai-mata rantai jihad dalam memerangi orang-orang Zionis yang kemunculannya memiliki kaitan erat dengan asy Syahid Izzudin al Qossam dan para mujahidin Ikhwanul Muslimin tahun 1936, yang kemudian juga merupakan kelanjutan dari jihad rakyat Palestina dan jihad Ikhwanul Muslimin di dalam perang 1948 serta berbagai operasi jihad Ikhwan Muslimin di tahun 1967.

Adapun struktur HAMAS terbagi menjadi 4 sayap yang saling terpisah :
  1. Sayap Mobilisasi Massa.
  2. Sayap Keamanan (dahulu bernama MAJD) yang dibentuk pada tahun 1983
  3. Sayap Militer (Batalyon Asy Syahid Izzuddin Al Qossam), sebelumnya bernama “Mujahidu                          Filistiniyin” atau “Al Mujahiduun”
  4. Sayap Politik

HAMAS berkeyakinan bahwa peperangan dengan Zionis di Palestina adalah peperangan eksistensi yang tidak mungkin dihentikan kecuali setelah berbagai penyebabnya dilenyapkan yaitu pendudukan Zionis di bumi Palestina dan perampasan tanah-tanahnya serta pengusiran para penduduknya. (disarikan dari islamweb.net)

Semoga Allah swt senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada para mujahidin Palestina dalam meninggikan panji Allah dan menjaga kehormatan bangsa Palestina dan kaum muslimin dalam melawan orang-orang yang paling keras permusuhannya kepada kaum muslimin, yaitu Zionis Yahudi.

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ

Artinya : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah : 82)

Terlepas apakah mereka yang sedang berjihad di bumi Palestina adalah HAMAS atau Ikhwanul Muslimin ataukah dari organisasi yang lainnya, selama mereka semua berniat untuk meninggikan kalimat Allah maka mereka adalah para mujahidin di jalan Allah yang harus selalu mendapatkan dukungan dari seluruh saudara-saudaranya kaum muslimin di setiap jengkal bumi Allah ini.

Allah telah memuliakan mereka dengan jihad, Allah telah meninggikan mereka dengan syahid di jalan-Nya dan Allah juga telah menjanjikan mereka dua ganjaran terbesar yaitu kemenangan dan surga.
Jadikanlah kejadian yang tengah melanda Palestina, khususnya Gaza saat ini sebagai sarana pemersatu seluruh umat Islam. Lepaskanlah seluruh pakaian yang selama ini banyak menghiasi kaum muslimin dunia, seperti : ashobiyah (kesukuan), etnis, kedaerahan, kebangsaan, madzhab, ormas, jama’ah dan partai politik untuk kemudian mengenakan satu pakaian yang jauh lebih indah dan mulia, yaitu pakaian Islam. Suatu pakaian yang diikat dengan tali akidah dan cocok dikenakan oleh seluruh umat Islam dimana pun ia berada dan darimana pun ia berasal.
Ingatlah suatu hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah berkata,”Rasulullah saw bersabda, ’Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka dia bukan dari golongan mereka (kaum muslimin).” (HR. Ath Thabrani)

Wallahu A’lam

Senin, 13 Desember 2010

REFLEKSI HARI GURU : ANTARA KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN

Semua tentu sepakat apabila aspek pendidikan dijadikan salah satu kunci sukses pembangunan bagi suatu bangsa, karena dari dunia pendidikan-lah lahir sumber daya manusia (SDM) handal dan berkualitas, yang berperan sebagai subjek penggerak pembangunan. Dunia pendidikan akan selalu menjadi salah satu tumpuan

Minggu, 12 Desember 2010

The meaning of Tawheed & its Categories

Attributing Oneness to Allaah and describing Him as being One and Unique, with no partner or peer in His Essence and Attributes. With regard to the shar’i definition of Tawheed, it means believing in Allaah alone as God and Lord and attributing to Him alone all the attributes of Lordship and divinity. It may be defined as follows: Believing that ..
  1. Allaah is One with no partner or associate in His Lordship (ruboobiyyah)
  2. Divinity (uloohiyyah) or names
  3. Attributes (al-asma’ wa’l-sifaat).  

UNIKNYA MANUSIA(untuk setiap diri yang mengaku bernama ‘manusia’)

Trie_coeroep (ukhti_lintang alias ninja_warrior)

Manusia itu sungguh aneh ya....
Begitu mudah dibolak-balikkan hatinya...
Begitu mudah lalai..padahal baru kemarin berjanji
Begitu mudah terlupa..padahal baru kemarin teringat

Sabtu, 11 Desember 2010

Ruling on smoking in Quran Sunnah ,, Is smoking cigarettes Haraam?

Ruling on smoking in Quran Sunnah, Is smoking cigarettes Haraam?                                                                                       "Do not kill yourself. Allah is Merciful unto you."Quran"Your body has a right on you."Hadith.                                                                                                                  Seek Allah’s help and don’t be enslaved to something that burns you and your money 

 


The Real Alexander the Great , Hazrat Umar farooq (Raziallaho Ta'ala Anhu) vs Alexander the great, Eng/Urdu

( For details,Book about life of Umar RA  http://islamtruereligion.com/Hazrat_Umar_FarooqRA.pdf/ ( after opening this link , click "Hadhrat Omer.pdf" in it)

 Who was "Alexander, the Great" – the Alexander of Macedonia or Umar Farooq (R.A) of Islam?
Historians of the world are duty-bound to answer this question. These are the days of the SMS, the mobile

Rabu, 01 Desember 2010

Yes..We Can!

Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Sejak awal agama ini diturunkan hingga proses penyebarannya, semua dilakukan dengan jalan damai. Konsep dakwah Rasulullah yang fleksibel dan tidak menggunakan kekerasan, membuat agama ini begitu diterima oleh banyak orang di penjuru bumi.

Minggu, 19 Juli 2009

MELODRAMA HIDUP (untuk yang terluka)

Dalam jauh...
Terlihat samar tapi nyata
Wajah sendu menggurat murka

TRAGEDI ANGIN ((Tuk teman-teman seperjuangan di LSSP Cendekia, FSPI, HMI and all....)

Angin selingkuh...
Melepas ruhku dengan sedikit aroma aneh
Akalku yang tak tersentuh, tertinggal...dalam mayat

How Quran Answers Your Questions

Human : Why am I tested by ALLAH?
Quran : Quran 29 (Al Ankabut) : 2-3
Quran:29:2: Do people think that they will be left alone because they say: "We believe," and will not be tested.
Quran:29:3: And We indeed tested those who were before them. And Allâh will

THE BEST MEMORIES

Setiap menelusuri satu persatu kisah di ’Laskar Pelangi’, aku membayangkan bahwa si Andrea ’Ikal’ Hirata
itu adalah aku. Ketika Ikal bercerita tentang Lintang, Syahdan, Kucai, Bore’, A Kiong, Sahara, Mahar, Trapani dan juga Harun, pikiranku pun ikut berkisah. Sama halnya ketika aku menyimak petualangan Luffy,

Resensi (wuah terlalu berat bahasa-ne…maksud gue kesan dan pesan)

Hmm...maaf kawan-kawan, lagi pengen nulis...meski bagi kalian, mungkin isinya bukan hal yang penting untuk dibaca. Hehehe..tapi no matter-lah, yang penting aku puas ...hahahaha....ups ..astaghfirullah, dah narsis, ketawa kelewatan pula:-P.

THE NEW JERUSSALEM

Lagi pengen resume  , Trie-coeroep (ukhti_lintang alias ninja_warrior) , (Nge-copy paste dari majalah Era Muslim Digest (Islamic Thematic Handbook), Edisi IV ”The New Jerussalem” (A Secret History Of America) )

Ada rahasia besar yang tersembunyi rapat-rapat, selama berabad-abad, tentang Amerika Serikat. Rahasia ini

Mrs. Sumika Kobayashi ( Domo Arigato Gozaimasu)

Bandarlampung, saat kerinduan membuncah
Dari dulu aku begitu terobsesi memiliki teman atau kenalan orang asing (luar negeri). Aku seperti memperoleh
kepuasan tersendiri, apabila mereka bisa mengerti apa yang aku bicarakan. Oleh karenanya dulu aku pernah bercita-cita menjadi seorang guide (pemandu wisata). Namun letak kota kelahiranku yang lumayan terpencil,

MENCARI FILM BERKUALITAS

Satu saat, ketika lagi gemes2nya ama film2 lokal

Sebagai sebuah karya seni, film merupakan cerminan diri dari masyarakatnya, oleh karena itu segala informasi yang berkaitan dengannya perlu dilestarikan. Bahkan ketika saya membuka sebuah situs di internet tentang

INDONESIAKU

Iwari Kost, Februari 2008

“Indonesia Raya…Merdeka-merdeka
Tanahku, negeriku yang ku cinta

KEKUATAN NAZAR

Satu masa ketika masih kuliah( akhir 20070 ^_^

Katanya nazar itu adalah ibadah yang paling pelit...soalnya kita berjanji melakukan suatu ibadah apabila do’a/ keinginan kita diwujudkan Allah. Dan realitanya dalam kehidupan, nazar memang menjadi salah satu

Cuilan Hikmah Sinetron ”Para Pencari Tuhan” (PPT)

Satu saat, ketika sedang nge-fans berat ama PPT :-P

Cuilan satu kisah dari beribu kisah yang ada dalam sinetron ”Para Pencari Tuhan”. Sungguh mengena dan membumi.....Dan mungkin menjadi masalah yang sangat sering menimpa kita, dalam hidup sehari-hari kita.

HIDAYAH-MU...LUAR BIASA!!!

Bandarlampung, Satu Malam yang hening

Adalah benar adanya, bahwa hidayah Allah itu bisa datang kapan saja dan darimana saja, dari hal yang tidak kita pernah duga sebelumnya. Sepenggal kisah berikut ini salah satu contohnya.

CURHAT IDUL FITRI

Bandarlampung, Suatu Malam yang Hening, pasca Ideul Fitri tahun lalu (2008)

Mudik menjelang lebaran Idul Fitri merupakan momen yang selalu kami (aku dan adikku) tunggu setiap tahunnya. Kerinduan pada keluarga dan kota halaman tercinta begitu membuncah di dada. Sayangnya karena

Rabu, 15 April 2009

MENGGUGAT TAYANGAN MEDIA TELEVISI (SWASTA) DI INDONESIA

Terus terang saya benar-benar miris menyaksikan wajah dunia pertelevisian kita-terutama swasta- saat ini. Tayangan-tayangan yang disuguhkan sungguh tidak mendidik. Kalaupun ada, jika dipersenkan mungkin

Minggu, 22 Maret 2009

Perbedaan Al-Qur`an Dengan Hadits Nabawi Dan Hadits Qudsi


Untuk mengetahui perbedaan dari ketiga hal ini maka terlebih dahulu akan dipaparkan definisi masing-masing.
Defnisi Al-Qur`an
Secara bahasa Al-Qur`an merupakan masdar dari (قرأ قراءة و قراُنا) yaitu sesuatu yang

Kamis, 03 April 2008

REFLEKSI HARI GURU : ANTARA KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN

Semua tentu sepakat apabila aspek pendidikan dijadikan salah satu kunci sukses pembangunan bagi suatu bangsa, karena dari dunia pendidikan-lah lahir sumber daya manusia (SDM) handal dan berkualitas, yang

MENGGUGAT TAYANGAN MEDIA TELEVISI (SWASTA) DI INDONESIA

Terus terang saya benar-benar miris menyaksikan wajah dunia pertelevisian kita-terutama swasta- saat ini. Tayangan-tayangan yang disuguhkan sungguh tidak mendidik. Kalaupun ada, jika dipersenkan mungkin

Mau Jadi Apa Indonesia?

Nama-nama peserta lulus CPNSD telah diumumkan. Namun sayang, bagi kami, hasilnya sangat mengecewakan. Apa sebab? Yang jelas bukan karena nama kami tak terpampang di daftar nama-nama yang

MUSLIMAH OH MUSLIMAH

Muslimah oh Muslimah….malang nian nasibmu
Di tengah ratusan negara pemuja demokrasi
Di derasnya arus reformasi digulirkan

MANUSIA OH MANUSIA

Membangun sebuah peradaban memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Nabi Muhammad SAW-sang reformis sejati-pun harus berjuang puluhan tahun untuk membangun sebuah peradaban di suatu masyarakat jahiliyiah. Banyak sekali yang

Artikel pada kategori yang sama

Top Post (popular artikel)

Widget by Blogger Buster